Laman

Selasa, 10 April 2012

| |

“ Hikayat Si Miskin atau Hikayat Marakarma ”

            Pada jaman dahulu ada seorang raja dan ratu yang dikutuk Bathara Indra dan dikenal dengan sebutan Si Miskin. Hidupnya sangat sederhana sehingga setiap hari mereka makan seadanya. Suatu hari, istri Si Miskin hamil, ia menginginkan mempelam dan buah nangka dari istana Raja Antaberanta, Si miskin heran karena Raja tersebut mau memberikannya. Istri Si Miskin melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Marakarma. Sejak itu, Si Miskin mendadak kaya raya hingga mampu membangun sebuah negara, Puspasari namanya. Beberapa lama kemudian, mereka mempunyai anak perempuan yang bernama Nila Kesuma.
          Seorang raja bernama Maharaja Indra Dewa iri kepada Si Miskin, ia menyuruh ahli nujum yang didatangi Si Miskin untuk mengatakan bahwa anak Si Miskin membawa sial. Si Miskin terhasut dan membuang anaknya, seketika kehidupannya berubah miskin kembali. Saat masa pembuangan, Marakarma mendapat kesaktian dari jin, raksasa, dan ular. Suatu
hari, adiknya ingin makan burung, setelah berhasil menangkapnya, ia mencari kayu bakar di dusun, namun ia dihajar dan dibuang ke laut karena dituduh mencuri.
          Di tempat yang berbeda, ada anak Raja Puspa Indra Pelinggam bernama Mengindra Sari yang tidak mau menikah. Namun saat berburu ia bertemu Nila Kesuma yang sedang menangis, ia terpesona pada wajah Nila Kesuma, ia memutuskan untuk menikahinya. Sejak itu nama Nila Kesuma berubah menjadi Mayang Mengurai.
Berbeda dengan Marakarma, ia terdampar di tepi pantai dan ditolong oleh Putri Cahaya Kairani, anak Raja Malai Kisan yang diculik raksasa. Marakarma membuat lubang ranjau, raksasa itu terperosok dan mati. Mereka kemudian melarikan diri dengan menumpang kapal. Tetapi ternyata Nahkoda kapal berniat jahat ingin memiliki Putri Cahay Kairani serta harta Marakarma, lalu ia membuang Marakarma di laut. Seorang ikan menolongnya dan mengantarnya ke sebuah negeri, Pelinggam Cahaya namanya. Disana ia diasuh Nenek Kebayan. Dari cerita Nenek, ia dapat mengetahui bahwa Mayang Mengurai adalah adiknya. Dengan kesaktiannya, Marakarma dapat berhubungan dengan Putri Cahaya Kairani. Ketika berada di istana, Putri Cahaya Kairani bercerita semua. Orang-orang merasa marah, lalu Nahkoda kapal itu ditangkap dan dibuang.
Beberapa lama kemudian, Marakarma kembali ke Puspasari yang telah menjadi hutan rimba. Keadaannya sangat memprihatinkan, ia memohon agar Puspasari kembali. Hal tersebut dikabulkan oleh Dewata Raya. Adik dan istrinya kembali, Puspasari menjadi tambah makmur. Maharaja Indra Dewa merasa iri kembali, timbulah peperangan yang akhirnya menewaskan dirinya. Tidak lama kemudian, Marakarma berkunjung ke Negara mertuanya, disana ia diangkat menjadi Sultan Mercu Negara.
·         Tema      : Perjalanan Hidup
·         Tokoh dan Perwatakan
a.    Si Miskin               : Sabar, pekerja keras, mudah terpengaruh.
b.    Marakarma             : Tangguh, mandiri, pantang menyerah.
c.    Putri Cahaya Kairani        : Setia, baik.
d.    Megindra Sari                 : Baik hati.
e.    Maharaja Indra Dewa      : Jahat, licik.
·         Alur        : Maju
·         Latar
a.    Tempat        : Negeri Anta Beranta
: Negeri Mercu Negara
: Negeri Pelinggam Cahaya
b.    Waktu                   : Jaman dahulu kala
·         Amanat
1.     Untuk memperoleh suatu hal harus diperlukan perjuangan dan usaha keras
2.    Segala perbuatan baik maupun buruk pasti aka nada balasannya suatu saat.
·         Nilai-nilai dalam karya sastra :
-          Sikap iri hati merupakan sikap yang buruk dan akan mendatangkan kerugian/bencana pada diri kita sendiri
-          Perjalanan hidup tidak selalu mudah dan berliku-liku
-          Tidak semua orang baik kepada kita, karena ada juga yang ingin menjatuhkan kita
-          Lebih mempercayai perkataan orang lain tanpa membuktikan baik atau salahnya akan membawa kerugian dan penyesalan pada diri sendiri
-          Bersusah payah serta bekerja keras dahulu, baru kemudian memperolah kenikmatan
-          Setiap perbuatan pasti memperoleh balasan, entah baik ataupun buruk
-          Menghadapi setiap masalah dan cobaan dengan sabar dan tawakal
-          Di setiap kesusahan pasti ada kemudahan, karena Tuhan selalu memberi pertolongan pada hambanya
·         Hubungan antara nilai-nilai dalam karya sastra denagn kehidupan masa kini :
-          Sampai saat ini, masih ada orang yang ingin menjatuhkan orang lain karena sikap iri
-          Saat ini banyak orang sukses yang meraih kesuksesannya dengan selalu berusaha dan bersungguh-sungguh terlebih dahulu
-          Karma masih berlaku hingga saat ini. Orang yang jahat maupun baik akan mendapat balasannya masing-masing
-          Jaman sekarang tidak banyak orang yang prcaya pada dukun
-          Jaman sekarang, kutukan, raksasa dan kesaktian merupakan sesuatu yang  tidak logis lagi
·         Kemenarikan karya sastra :
-          Gaya bahasa yang unik karena menggunakan bahasa Melayu.
-          Nilai moral tinggi

2 komentar:

Ir arriba
masnarcomputer.com mengatakan...

SIP

Anonim mengatakan...

Play slots - Cascading Casino
Play Slots for Fun! kadangpintar Play online casino games for free, including SlotsMillion.com, Microgaming, Playtech, Reel 메리트카지노 Studios and many more! 바카라 사이트

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

hildha hidayah ( 07 ) XI akselerasiI 2. Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Pengikut

Cuteki kawaii

Pencarian

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
Ir Arriba